Jakarta – Kepemimpinan adalah sebuah tanggung jawab besar yang lebih dari sekadar menjalankan tugas, namun juga berperan sebagai penerus dan penggerak dalam sebuah transformasi besar. Seorang pemimpin birokrasi tidak hanya bertugas untuk menjalankan roda organisasi, namun juga mewujudkan visi dan misi Indonesia maju tahun 2045 mendatang. Namun pada kenyataannya banyak para pemimpin yang gagal menjalankan tugas menjalankan estafet perubahan yang berkelanjutan dikarenakan terjebak ego sentris keinginan pribadi dan keuntungan jangka pendek yang tidak sejalan dengan visi dan misi organisasi. Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA pada Upacara Pelepasan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLI tahun 2024, di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN, Jalan Veteran No 10, Jumat (6/12).
Muhammad Taufiq mengungkapkan, seorang pemimpin sejatinya menyadari bahwa mereka adalah “petugas sejarah” yang memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan dan mewujudkan cita-cita besar yang telah dibangun oleh Founding Father Indonesia. Oleh karenanya seorang pemimpin harus mampu menyingkirkan ego-nya dan merubahnya menjadi eco-system. Penting disadari bahwa seorang pemimpin tidak hanya bertindak sebagai individu tetapi sebagai bagian sebuah sistem besar sehingga setiap keputusan yang diambil akan memberikan dampak besar baik bagi organisasi maupun masyarakat.
“Musuh utama leader adalah ego kita, ingat jabatan ini adalah sebuah amanah. sebaiknya semakin tinggi level pemimpin maka ego harus semakin kecil, ia harus mampu memastikan seluruh unsur organisasi dapat bertumbuh dan berkembang agar memberi kontribusi bagi kemajuan bangsa”, tegasnya.
Muhammad Taufiq juga menambahkan, PKN Tingkat I ini merupakan kawah candradimuka untuk mencetak pemimpin sebagai agen perubahan yang berperan aktif dalam mendorong dan mengimplementasikan perubahan positif di lingkungan kerja maupun masyarakat. Maka sebagai pemimpin tidak hanya menerima perubahan tetapi juga pro aktif dalam menciptakan perubahan itu sendiri, dalam pelatihan ini juga peserta dituntut untuk merancang proyek perubahan yang memberikan dampak nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sementara itu dalam laporannya, Pelaksana Harian Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi, Dra. Isti Heriani, MBA menyampaikan peserta PKN Tingkat I angkatan XLI ini telah merancang policy brief yang berjudul “Strategi Penguatan Ekonomi Masa Depan sebagai Pengungkit Pertumbuhan Ekonomi Tinggi” yang telah diserahkan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, MS sebagai bahan masukan terhadap kebijakan perencanaan ekonomi di masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Selain menghasilkan policy brief angkatan, peserta juga dituntut untuk mampu merencanakan dan mengimplementasikan proyek perubahan yang memiliki dampak bagi organisasi dan secara nasional, ini sebagai bukti pelatihan ini berbasis pada outcome”, tambahnya.
Berikut 5 peserta Teristimewa sebagai berikut :
- Dr. R. Hendrian, M.Sc – Badan Riset dan Inovasi Nasional
- Drh. Indr Exploitasia, M.Si – Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan
- Dr. Kristian Parluhutan Siagian, SIK., M.Si – Kepolisian Republik Indonesia
- Dra. Dessy Ruhati, M.M.Par – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
- Tri Atmojo Sejati, ST., SH., M.Si – Lembaga Administrasi Negara