Menu Close

LAN dan Pijar Foundation Sepakati Kerjasama Program Fellowship Hadapi Tantangan Artificial Intelligence

Jakarta – Perkembangan Teknologi Informasi dan Artificial Intelligence (AI) menuntut pemerintah untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan tersebut, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur sipil negara (ASN) untuk mengantisipasi paradigma baru dengan mengupayakan pengembangan kompetensi yang mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang. Hal ini diungkapkan Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA dalam kegiatan audiensi LAN dengan Pijar Foundation terkait dengan kolaborasi dalam pengembangan kapasitas SDM menghadapi tantangan AI yang diselenggarakan di Ruang Rapat Pimpinan, Kantor LAN Veteran, Jumat (23/2)

Lebih jauh Muhammad Taufiq menjelaskan, pengembangan kapasitas SDM aparatur ini dapat dilakukan melalui program fellowship dengan mengangkat tema kemiskinan, sehingga secara langsung kita dapat memenuhi visi pemerintah terkait dengan tema-tema Reformasi berdampak yang saat ini sedang bergulir. Melalui program fellowship ini, jelasnya, para pesertanya akan dihadapkan pada gambaran perkembangan teknologi AI kemudian dapat menyusun klasifikasi kompetensi yang dibutuhkan di masa yang akan datang (future skill), dapat dimulai dari mengklasifikasi jenis pekerjaan yang hilang dan pekerjaan baru, kemudian membekalinya dengan keahlian yang dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan tersebut serta profil leadership yang dibutuhkan.

Tidak hanya dari sisi SDM, Plt. Kepala LAN juga menambahkan, tantangan perkembangan AI ini juga perlu diantisipasi dari sisi transformasi administrasi, kita dapat menyiapkan bagaimana cara kerja organisasi yang baru, struktur birokrasi yang mampu menjawab tantangan di masa yang akan datang, serta bagaimana melihat penataan kelembagaan dengan trend organisasi di masa yang akan datang. Materi-materi pembelajaran future skill bagi ASN, “pada bulan Maret ini saya pastikan setiap Pemerintah Kabupaten dan Kota dapat mengakses ASN Berpijar dengan berbagai konten-konten pembelajaran yang dapat diakses seluruh ASN di tanah air”, tegasnya.

Hal senada diungkapkan Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara, Dr. Tri Widodo, WU., M.A. Selain program fellowship, melalui kolaborasi dengan Pijar Foundation ini, kita juga akan siapkan juga program pelatihan dan materi pembelajaran khusus analis kebijakan dan pimpinan organisasi yang akan menekankan pada tema pemanfaatan AI untuk mereduksi kebijakan, penggunaan AI untuk pengambilan keputusan dan mengekstrapolasi trend yang berkembang.

Sementara itu, dari sisi kebijakan publik, diharapkan Pijar Foundation dan LAN dapat berkolaborasi mengembangkan policy learning hub, melalui konten-konten pembelajaran, metodologi serta best practices sehingga dapat langsung diadopsi oleh kalangan ASN, selain itu terkait dengan inovasi, melalui konten-konten pembelajaran tersebut juga dapat mendorong inovasi lintas sektor, ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, Director of Public Policy Pijar Foundation, Cazadira F. Tamsil, menyampaikan Pertama, terkait dengan future thinking dan scenario planning, kami akan mencoba memfasilitasi materi-materi pembelajaran yang dapat dilihat melalui learning management system (LMS) yang kami miliki, dan setiap ASN dapat mengakses LMS tersebut. Sementara itu untuk program fellowship dengan fokus isu kemiskinan, tambahnya, kami merekomendasikan sebagai pilot project berada di wilayah pulau jawa dengan kabupaten atau kota yang masuk dalam kemiskinan ekstrim. Hal Kedua terkait riset, pijar foundation akan mendukung dalam kegiatan focus group discussion (FGD) dengan mengundang ASN-ASN yang hasilnya dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang dapat disampaikan kepada stakeholders terkait sesuai dengan tema saat itu.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh pimpinan tinggi pratama di lingkungan LAN dan jajaran direktur dari Pijar Foundation.

Skip to content