Jakarta – Dalam rangka mengakselerasi pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) dibutuhkan kolaborasi dan sinergi lintas sektoral sehingga dapat tercipta komitmen yang kuat dalam upaya pemindahan ibukota negara yang baru. Pemindahan ibukota negara ke kawasan otorita IKN ini tidak terlepas dari strategi pembangunan untuk merespon kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan serta tantangan pembangunan di masa yang akan datang yang berbasis pada Indonesia sentris. Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Prof. Dr. Adi Suryanto, M.Si, CHRM saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional Policy Brief dan Pameran Proyek Perubahan Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVIII, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Selasa (5/12).
“Seminar Policy Brief PKN Tingkat I Angkatan LVIII ini menjadi momentum penting dalam mendukung dan mensukseskan pembangunan dan pemindahan IKN melalui perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dengan mengedepankan kolaborasi baik pemerintah pusat dan daerah” lanjutnya.
Sebagai informasi Peserta PKN Tingkat I Angkatan LVIII telah menyusun policy brief yang mengangkat tema “Percepatan Pembangunan IKN guna mewujudkan Indonesia Emas 2045”. Policy brief ini akan diserahkan kepada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam perencanaan pembangunan IKN.
Adi Suryanto juga menyampaikan,dalam rangka memperkaya referensi dalam penyusunan policy brief tersebut, para peserta telah melakukan benchmarking ke Kuala Lumpur, Malaysia sehingga dapat memberikan gambaran secara utuh guna menyusun strategi percepatan pembangunan IKN yang saat ini tengah berlangsung.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Otorita IKN, Dr. Achmad Jaka Santos Adiwijaya S.H., LLM, menyambut baik terkait dengan policy brief yang telah disusun oleh peserta PKN Tingkat I Angkatan LVIII ini. Achmad Jaka juga menyampaikan, 4 motivasi utama pemindahan IKN ini antara lain upaya pemerintah dalam mencapai target Visi Indonesia Maju 2045, adanya kebutuhan pembangunan IKN yang berwawasan kebangsaan, keinginan menyeimbangkan pembangunan yang semula jawa sentris menjadi Indonesia sentris dan terakhir upaya mempercepat pemulihan dan trasformasi ekonomi nasional.
“Pembangunan IKN ini juga merupakan wujud kampanye global atau global campaign, dimana pembangunan ini terus memperhatikan aspek lingkungan dan keanekaragaman hayati melalui pembangunan yang rendah carbon guna menekan pemanasan global dan perubahan iklim (climate change), selain itu juga komitmen pemerintah dalam pembangunan yang berkelanjutan (SDGs)” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan PJ. Gubernur Kalimantan Timur, Dr. Drs. Akmal Malik menyampaikan dalam pembangunan IKN Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur siap menjadi perisai IKN dan pelindung IKN.Hal ini didasarkan pada budaya kerukunan, keberagaman yang sangat baik, kami sangat menjunjung tinggi semangat keberagaman dan toleransi ini menjadi modal untuk membangun bangsa yang besar dan hebat. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama antar Ibukota Nusantara (IKN) dengan wilayah penyangga (buffer zone) di sekitarnya, salah satu tujuannya adalah memastikan kelancaran pembangunan dan pasokan bahan baku. Harapannya melalui kegiatan ini dapat membangun sinergi seluruh Kementerian Pusat dan daerah untuk mengakselerasi pembangunan IKN.
Sementara itu, dalam laporannya, Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi LAN, Dr. Basseng, M.Ed dalam laporannya menyampaikan, selain merancang policy brief, setiap peserta diharuskan menyusun proyek perubahan sebagai salah satu produk pembelajaran individu yang akan dipamerkan setelah seminar policy brief hari ini. Pemeran proyek perubahan ini merupakan salah satu dari sekian banyak cara untuk mempromosikan inovasi yang telah dirancang dan diimplementasikan oleh masing-masing peserta.
“Melalui kegiatan ini pula setiap proyek perubahan yang digagas setiap peserta dapat memperoleh feedback guna menjamin keberlanjutan (sustainability), serta memperoleh outcome, benefit serta impact baik untuk saat ini maupun dimasa yang akan datang dalam upaya penyelesaian isu-isu strategis bangsa.” jelas Basseng. Kegiatan ini dilanjutkan dengan mengunjungi stand/booth inovasi proyek perubahan masing-masing peserta PKN Tingkat I Angkatan LVIII. (humas)