Menu Close

Menuju WBBM, Pusbangkom TSK ASN Lakukan FGD dengan Instansi Peraih WBBM

Jakarta – Banyak terjadi perubahan orientasi Revolusi Mental yang sebelumnya hanya untuk pelayanan publik menjadi Revolusi Mental untuk penguatan Budaya bersih, responsif dan melayani. Hal tersebut disampaikan Deputi Bidang Penyelenggaraan dan Pengembangan Kompetensi, Dr. Basseng, M.Ed pada Focus Group Discussion (FGD) “Membangun Zona Integritas menuju WBBM”, yang diselenggarakan Pusbangkom TSK ASN, melalui zoom meeting, Senin (28/6)

“Perubahan orientasi ini merupakan salah satu langkah untuk membangun fondasi budaya bersih, responsif dan melayani.” tambah Basseng.

FGD ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Pusbangkom TSK ASN untuk menjadi WBBM. Disamping itu ada tujuan lain juga yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu sebagai pengayaan bahan ajar pelatihan revolusi mental dan sebagai inisiasi untuk sebuah pelatihan teknis baru terkait bagaimana cara suatu unit kerja meraih predikat (Wilayah Bebas dari Korupsi) WBK dan WBBM.

Narasumber yang dihadirkan dalam FGD ini antara lain Ronald Andrea Annas selaku Asisten Deputi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi RB (Kementerian PAN RB), Juska Meidy Enyke Sjam selaku Kepala Pusat Perencanaan dan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (BPK), Bambang Purwadi Nugroho selaku Kepala Dinas Dukcapil (Kab. Bantul) dan Anisyah selaku Direktur Registrasi Pangan Olahan (BPOM). Acara diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Caca Syahroni selaku Kepala Pusbangkom TSK ASN yang dilanjutkan dengan Pembukaan FGD dan sambutan oleh Basseng selaku Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi.

Sesi materi diawali dengan pemaparan yang dilakukan oleh Juska Meidy Enyke Sjam (BPK). Juska memaparkan berbagai pengalaman yang dilakukan oleh Badiklat BPK sejak tahun 2013 dalam rangka meraih WBK dan WBBM. Badiklat BPK hanya memerlukan waktu kurang lebih 3 tahun untuk meraih dua predikat tersebut. Hal ini dapat diraih karena Badiklat BPK menerapkan 5 langkah strategis membangun zona integritas yang terdiri dari (Komitmen, Kemudahan Pelayanan, Program yang Menyentuh Masyarakat, Monitoring dan Evaluasi, serta Manajemen Media).

Sementara Ronald Andrea Annas (Kemenpan RB) menjelaskan secara konseptual apa itu yang dimaksud Reformasi Birokrasi (RB), Zona Integritas (ZI) dan Ekspektasi Kinerja. Secara singkat Ronald juga menejelaskan keterkaitan antara RB dan ZI. Secara analogi ZI merupakan versi ‘bonsai’ dari RB, sehingga pelaksanaan kegiatan yang mendukung ZI secara langsung dan tidak langsung juga mendukung RB. Dalam rangka menuju hal tersebut, setiap unit setidaknya harus fokus terhadap tiga sasaran Zona Integritas yakni Integritas, Pelayanan Publik Prima dan Kapabilitas. Ronald juga menekankan bahwa RB harusnya sudah menjadi satu kesatuan dalam kegiatan pelayanan publik, karena selama ini yang terjadi RB hanya dianggap sebagai “sempalan” kegiatan yang hanya menjadi rutinitas administrasi saja.

Narasumber berikutnya Bambang (Kab. Bantul) dan Anisyah (BPOM) lebih berbicara ke tataran praktis penerapan ZI di instansi masing-masing sehingga dapat memperoleh predikat WBBM. Dinas Dukcapil Kab. Bantul berhasil mengoptimalkan kinerja birokrasinya, meskipun didukung oleh sumber daya yang terbatas. Salah satu keberhasilan yang signifikan adalah berhasil menghilangkan calo di lingkungan Dinas Dukcapil pada tahun 2018 karena seperti yang kita ketahui pengurusan dokumen kependudukan sangat rawan terjadinya praktek percaloan.

Sementara BPOM berhasil menerapkan nilai-nilai yang go green dan sustainable dalam rangka meraih WBBM sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan didokumentasikan dengan baik. Prinsip keberlanjutan ini juga yang sangat memudahkan, karena siapa pun pejabat yang ada tidak akan terlalu kesulitan untuk terus berupaya memberikan pelayanan publik terbaik.

Setelah seluruh narasumber memberikan pemaparan kegiatan dilakukan dengan diskusi tanya jawab. Diharapkan dengan kegiatan FGD ini Pusbangkom TSK ASN dapat terus memberikan pelayanan terbaik dan meraih predikat WBBM. Namun, tidak hanya sekedar predikat WBBM saja, tetapi dapat memberikan dampak positif bagi stakeholder Pusbangkom TSK secara khusus dan masyarakat luas secara umum. (hn)

Skip to content