Menu Close

Perkuat UMKM Indonesia, Peserta PKN I Benchmark Virtual Ke SME Corporation Malaysia

Di tengah ketidakpastian dan pelemahan perekonomian global, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang signifikan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga, kebijakan pengembangan UMKM sangat diperlukan dan harus diperhatikan guna mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang terhitung dan berbasis ekonomi pasar yang adil. Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi Lembaga Administrasi Negara (LAN) saat membuka kegiatan Benchmarking Peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan XLV Kelompok III ke SME Corporation (SME Corp.) Malaysia, melalui fasilitas video conference, Selasa (3/6).

“Pemerintah perlu untuk terus memperkuat usaha kerakyatan, dengan mendorong peningkatan UMKM, karena UMKM merupakan sektor yang paling kuat dan menjadi tulang punggung perekonomian nasional, yang dibuktikan dengan lebih dari 90 persen pelaku usaha masuk dalam kategori sektor usaha kecil dan menengah.” tambah Basseng.

Kegiatan Benchmarking ini merupakan bagian dari program Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat I yang diikuti oleh calon pemimpin puncak birokrasi. Melalui kegiatan Benchmarking ini, diharapkan para peserta pelatihan dapat memperoleh lesson learned dari pengalaman dan keberhasilan pelaksanaan kebijakan. 

Mewakili SME Corp. Malaysia dalam menerima para peserta pelatihan, Chief Executive Officer SME Corp., Noor Azmi Mat Said mengatakan, SME Corp. Malaysia yang merupakan perusahaan di bawah Kementerian Pembangunan Usahawan dan Koperasi (MEDAC) Malaysia, terus mendorong pembangunan Perusahaan Kecil dan Sederhana (PKS) pada berbagai sektor usaha. Hal itu dilakukan dengan menyediakan dukungan insfrastruktur, finansial, target pasar, teknologi yang digunakan, ijin usaha, serta memberikan penyuluhan/seminar kepada pengusaha kecil dan menengah untuk membangun P

KS yang memiliki daya saing di pasaran global, jelasnya. 

“SME Corp memiliki misi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat dengan menggalakkan pembangunan PKS berinovasi, berdaya saing dengan memperkuat program pembangunan PKS dan pengusaha.” ungkap Noor Azmi.

Noor Azmi juga menambahkan bahwa SME memiliki kebijakan strategis dalam peningkatan ekonomi pemerintah Malaysia, antara lain dengan memastikan sumbangan PKS terhadap Gross Domestic Product (GDP) yang menjadi indikator penting dalam perekonomian suatu negara. Di Malaysia, setidaknya 60,7 persen putaran ekonomi berasal dari PKS. Selain itu PKS juga memiki dampak dalam menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga pemerintah dapat menanggulangi permasalahan sosial dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.

Menurut Azmi, SME Corp memiliki parameter keberhasilan berupa peningkatan pendapatan per kapita setiap tahunnya dari kontribusi PKS terhadap GDP dan hal tersebut dipastikan dengan terus memonitor seluruh aktifitas perdagangan guna meningkatkan sumbangan GDP tersebut. PKS ini harus terus didorong melalui berbagai fasilitas kemudahan yang disediakan oleh negara, yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan perputaran perekonomian negara. Di akhir paparannya Noor Azmi berharap sumbang pengalaman ini dapat bermanfaat bagi peserta PKN I Angkatan XLV Kelompok III dan kemajuan perekonomian Indonesia.

Skip to content