Momentum ini juga dimanfaatkan Aswad untuk membacakan tiga peserta terbaik yang mendapatkan peringkat tertinggi. Peringkat I diraih oleh Yogi Prihandoko, M.Pd dari Universitas Lambung Mangkurat, Peringkat II diraih oleh Adharina Dian Pertiwi, M.Pd dari Universitas Mulawarman, dan Peringkat III diraih oleh Yogo Dwi Prasetyo, S.Pd., M.Pd., M.Sc dari Universitas Lambung Mangkurat. Di akhir sambutannya, Aswad berpesan kepada seluruh peserta agar tidak menjadikan penilaian ini sebagai sebuah ukuran baku untuk menilai kemampuan diri sendiri. “Banyak aspek penilaian dalam pelatihan ini, tidak hanya pada aktualisasi anda. Mentor anda menilai, penyelenggara, coach, penguji, sikap dan prilaku, dan juga penilaian PKTBT anda. Wajar jika ada yang kecewa karena belum menjadi yang terbaik. Setiap kebijakan memang tidak akan bisa memuaskan semua orang, makanya model-model pembuatan kebijakan juga beragam. Namun demikian, saya berharap jadikan kelulusan anda ini sebagai pemicu dan motivasi untuk keberhasilan anda yang sesungguhnya ketika anda kembali ke instansi masing-masing, yang akan ditentukan oleh lebih banyak pihak” ujar Aswad. “Terakhir, saya ucapkan selamat dan sukses untuk anda semua, semoga ilmu yang didapatkan menjadi bekal yang cukup untuk berkiprah ke depan, baik di level nasional maupun internasional” tutupnya. (ler/ler)
Kapuslatbang KDOD Tegaskan Peserta Latsar Angkatan XXIX Mendukung Terwujudnya Dynamic Governance
SAMARINDA – Kepala Puslatbang KDOD Dr. Muhammad Aswad, M.Si melepas secara resmi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXIX di Ruang Auditorium Puslatbang KDOD LAN, Rabu (23/11). Disampaikan oleh Koordinator Pelatihan dan Pengembangan Dr. Rahmat, MA, bahwa seluruh peserta yang berjumlah 40 orang dengan profesi sebagai dosen ini dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan sertifikat kelulusan. Dari total 40 orang peserta dengan komposisi 18 orang berasal dari Universitas Lambung Mangkurat dan 22 orang berasal dari Universitas Mulawarman ini, sebanyak 24 orang dinyatakan lulus dengan kualifikasi Sangat Memuaskan, dan 16 orang lainnya dinyatakan lulus dengan kualifikasi Memuaskan.
Dalam sambutannya, Aswad menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah giat-giatnya melakukan perbaikan terhadap birokrasi pemerintahan. “Ada transformasi dalam lingkup organisasi, di bidang SDM Aparatur, dan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan” ujarnya. “Melihat situasi yang ada saat ini dan ke depan, pemerintah akan mewujudkan pemerintahan yang berbasis digital. Reformasi birokrasi juga akan mengarah kepada birokrasi yang dinamis, yang lebih menekankan pada aspek digitalisasi agar lebih agile dan tangkas demi mewujudkan pelayanan publik yang cepat, tepat, mudah, dan murah” sambungnya. Saat ini dikatakan oleh Aswad bahwa di tahun 2013, perkembangan reformasi birokrasi berbasis pada peraturan atau rule based, yang berakibat pada kekakuan, tidak bisa bergerak kalau tidak ada aturan. Kemudian di tahun 2018 fokusnya berubah pada performance birokrasi yang memunculkan manajemen kinerja yang didukung oleh SPBE. Namun demikian menurut Aswad masih belum menunjukkan hasil yang maksimal, sehingga saat ini pemerintah focus pada dynamic governance, harus bisa beradaptasi terhadap perubahan. “Untuk itu, saya berpesan kepada anda semua, dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi tolong sampaikan kepada masyarakat, bahwa pemerintah tidak pernah berhenti untuk memperbaiki layanannya. Sebagai dosen, anda juga tidak boleh berfikir terlalu sectoral, jangan memiliki silo mentality yang hanya mementingkan unit dan kelompoknya saja. Selain itu, sebagai seorang ASN yang telah dinyatakan lulus dan mendapatkan tiket menuju PNS, pastikan bahwa fungsi ASN telah melekat pada diri anda, tanamkan kode etik ASN dalam diri anda, agar bisa survive dalam kondisi apapun” tutur Aswad.